JAKARTA, BABEMOI – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI (kode saham: BBNI) terus proaktif mencari sumber pertumbuhan ekonomi berbasis kearifan lokal demi mendorong pertumbuhan ekonomi lebih stabil dari segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Bersama Kementerian Desa PDTT, UGM dan Bumdes dalam framework kolaborasi pentahelix, BNI berkontribusi dalam project Pengembangan Investasi & Usaha BUMDes Berbasis Kearifan Lokal.
Program ini dikemas dalam acara Launching Galeri Ekonomi dan Investasi Desa di Balkondes Wanurejo, Magelang, Kamis (19/5/2022) secara langsung oleh Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Budi Arie Setiadi, Dirjen Kebudayaan Kemendikbud Hilmar Farid, dan Bupati Magelang Zaenal Arifin.
Dari pihak BNI, Wakil Direktur Utama BNI Adi Sulistyowati hadir sebagai tamu utama untuk memaparkan potensi-potensi kerja sama BUMDes dan BNI.
Adi Sulistyowati yang akrab disapa Susi ini menjelaskan bahwa inisiatif ini merupakan terobosan transformasi dalam pengembangan dan peningkatan ekonomi desa.
Melalui kemajuan teknologi dan informasi, menurutnya banyak sekali kegiatan desa yang dapat dilaksanakan secara digital mulai dari pendampingan dan pembinaan usaha desa, penjualan produk-produk hasil UMKM secara virtual berbasis Metaverse, hingga Pariwara Wisata secara Virtual.
“Tentunya kami mengapresiasi dan mendukung penuh inisiatif pengembangan ekonomi dan investasi untuk usaha produktif berbasis digital melalui BUMDes, Balkondes, dan pengembangan Galeri Ekonomi dan Investasi Desa (GEID) yang digagas oleh Kementerian Desa PDTT ini. Tentunya kami harap ini dapat menjadi sumber kegiatan ekonomi produktif yang mampu mendorong peningkatan taraf hidup sekaligus memperkaya ekonomi berbasis kearifan lokal Indonesia,” sebutnya.
Susi melanjutkan BNI hadir semakin dekat kepada Nasabah, melalui berbagai solusi keuangan berbasis ekosistem yang terintegrasi sehingga memudahkan Nasabah mengakses beragam fitur layanan transaksi digital secara cepat, mudah, aman, nyaman, dimana saja, dan kapan saja.
Channel yang BNI miliki pun sangat luas, terdiri atas lebih dari 1.800 outlet, sekitar 16.000 jaringan ATM, serta jaringan BNI Agen46 yang berjumlah lebih dari 158.000 agen yang tersebar sampai pelosok negeri.
BNI juga hadir dalam setiap ekosistem bisnis dari mulai ekosistem pemerintahan, kesehatan, pendidikan, pariwisata, UMKM, pertanian di pusat, daerah, sampai dengan tingkat pedesaan. Itu semua diharapkan memenuhi kebutuhan layanan dan solusi keuangan masyarakat secara luas.
“Kami harap semua solusi ini dapat membantu segenap masyarakat dan UMKM sehingga lebih mudah mengakses layanan perbankan mulai transfer, penarikan tunai tanpa kartu, transaksi dan top up e-wallet, QRIS, pembukaan rekening digital, dan lain-lain. Terutama masyarakat di pedesaan,” katanya.
Susi pun menyampaikan, BNI juga secara aktif menyalurkan pembiayaan kepada masyarakat baik melalui skema kredit program Kredit Usaha Rakyat (KUR) sampai dengan plafon Rp500 juta, serta skema kredit komersial yang sesuai dengan kebutuhan dan tahapan perkembangan bisnis UMKM.
“Kami juga fokus dalam mendorong UMKM agar naik kelas. Salah satu program utamanya adalah BNI Xpora. Melalui Xpora ini, BNI mengangkat 3 value preposition agar UMKM naik kelas, yaitu Go Productive, Go Digital, dan Go Global. BNI melakukan pendampingan sampai dengan business matching untuk meningkatkan produktifitas, kualitas, dan daya saing UMKM Lokal tersebut secara simultan,” imbuhnya.