JAKARTA, BABEMOI — Federasi Serikat Pekerja Transport Seluruh Indonesia (FSPTSI)-Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) mendesak Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan agar melakukan evaluasi kinerja Transjakarta yang sering kecelakaan.
Ketua Umum FSPTSI-KSPSI, KPH. HM.Jusuf Rizal mengatakan, kecelakaan transjakarta yang sering terjadi tentunya membuat masyarakat pengguna menjadi khawatir.
Menurut catatan Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Sambodo Purnomo Yogo, ada 14 kecelakaan bus Transjakarta dalam kurun waktu dua bulan terakhir.
“Paling tidak di dua bulan terakhir ini saja, kami mencatat ada sekitar 14 kecelakaan yang melibatkan Transjakarta,” ujar Sambodo kepada wartawan usai audiensi dengan Direktur Utama PT Transportasi Jakarta Yana Aditya belum lama ini.
Jusuf Rizal menegaskan, layanan transportasi melibatkan SDM Pengemudi yang harus benar-benar diperhatikan. Menajemen Transjakarta pun perlu melakukan langkah perbaikan agar berbagai kecelakaan dapat dihindari.
“FSPTSI menduga seringnya kecelakaan karena faktor SDM pengemudi yang kurang profesional. Berdasarkan informasi para pengemudi banyak kurang istirahat atau kelelahan,” tegas pria yang juga Presiden LSM LIRA (Lumbung Informasi Rakyat) berdarah Madura-Batak itu.
Disebutkan para pengemudi setelah bekerja bisa sampai di rumah jam satu pagi, sementara pagi mereka sudah harus bekerja kembali. Tentu kurangnya istirahat dapat menurunkan stamina dan konsentrasi saat bekerja.
Untuk itu, FSPTSI mendesak Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan agar melakukan perbaikan dan evaluasi kinerja Trans Jakarta agar operasional dapat mencapai zero accident.
“Sebaiknya pengemudi harus diberi istirahat minimal 24 jam agar mampu me-recovery akibat kelelahan,” ujar Jusuf Rizal yang kini mewadahi para Driver-Biker-Ojek seluruh Indonesia (DBOKC) itu.
“Sebaiknya juga perlu dokter khusus yang menilai kesiapan pengemudi bekerja” kata Jusuf Rizal
Selain itu para pengemudi harus disertifikasi melalui pendidikan kompetensi. Dengan demikian para pengemudi merupakan SDM yang profesional pada bidangnya yang memiliki disiplin dan berkinerja baik.