

JAKARTA, BABEMOI.ID – DPD LSM LIRA Jakarta Barat (Jakbar) melakukan investigasi terhadap proyek pengaspalan jalan Kamal Muara yang pengerjaannya di bawah Dinas Bina Marga DKI Jakarta.
Ketua DPD LSM LIRA Jakarta Barat, Damser Ambarita mengatakan sekurang-kurangnya ada dua dugaan kebohongan yang dilakukan pihak Bina Marga.
Kata Damser, dugaan kebohongan itu mengacu pada pernyataan ataupun klaim dari Beny Situmorang selaku Ketua Sub Kelompok Pemeliharaan Jalan dan Jembatan, Bidang Jalan dan Jembatan Dinas Bina Marga DKI Jakarta.
Damser mengaku sudah membaca pernyataan Beny Situmorang yang dimuat di sebuah media online di Jakarta, Selasa (15/7/2025).
“Setidak-tidaknya ada dua pernyataan Beny Situmorang yang tidak sesuai dengan fakta hasil investigasi LSM LIRA di lapangan,” kata Damser kepada jaringan PWMOI, Kamis (17/7/2025).
Pertama, Beny Situmorang menyatakan jalan yang mau diaspal terlebih dulu dilakukan proses pengelupasan/pengerokan aspal lama, baru kemudian dihotmix.
Damser menegaskan, faktanya di lapangan tak ada pengerokan jalan aspal lama sebagaimana pernyataan Beny Situmorang.
“Kata Beny aspal dikerok dulu. Tapi nyatanya mana ada dikerok. Sapu-sapu nya aja itu, terus diaspal,” kata Damser kepada jaringan PWMOI, Kamis (17/7/2025).
Kedua, Beny Sitomorang mengatakan tak ada perdagangan aspal dari pihak pengerjaan proyek (vendor).
Damser menegaskan hasil investigasi LSM LIRA Jakbar menemukan fakta berdasarkan pengakuan warga yang membeli aspal. Sangat jelas dikatakan aspal itu mereka beli dari pengerjaan proyek.
“Aspal yang dijual ke masyarakat jelas ada vidionya bahwa mereka membeli dari pengerjaan pengaspalan kok. Videonya (video pengakuan warga) juga ada,” tegas Damser.
Atas dasar fakta lapangan ini, Damser Ambarita mempertanyakan bagaimana transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan proyek pengaspalan Jalan Kamal Muara.
Damser pun tengah mengkaji dan mendalami masalah ini, jangan sampai ada permainan yang merugikan anggaran negara.
“Kita sedang kaji dan mendalami persoalan ini. Apalagi sekarang ada lagi kita investigasi pebangunan saluran air. Hasil investigasi nya yang awak (saya) sampaikan nanti,” tandas Damser.

Damser kasi sedikit bocoran, bahwa saat ini ada pengerjaan Paket Pembangunan Saluran Jalan Peta Utara di Kalideres yang dikerjakan oleh PT Mulia Graha Parulian.
Kemudian Pembangunan Saluran Jalan Warung Gantung di Kalideres yang dikerjakan oleh PT Harumas Putra Mandiri.
“Ini (proyek saluran jalan) masih kami investigasi, nanti lihat aja hasil investigasinya seperti apa. Jangan-jangan ada yang melenceng. Soalnya di plang nama proyek tak disebut anggarannya berapa, artinya kan tidak transparan,” tegas Damser.
Sebelumnya, Ketua Sub Kelompok Pemeliharaan Jalan dan Jembatan, Bidang Jalan dan Jembatan Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Beny Situmorang dalam pemberitaan di sejumlah media menjelaskan tentang proyek pengaspalan di Jalan Kamal Raya.
“Panjang Jalan Kamal yang di-hotmix sekitar 1,6 kilometer, lebarnya 6 meter. Pengerjaannya malam hari dari pukul 22.00 WIB hingga 05.00 WIB, selesai dua minggu lagi,” kata Beny Situmorang dikutip kabarcengkareng dan antaranews di Jakarta, Selasa (15/7/2025).
Beny juga menyebut sebelum pengaspalan, didahului oleh pengupasan aspal lama.
Ketebalan hotmix di lokasi, lanjut Beny, sesuai dengan spesifikasi, yakni dengan ketebalan 4 dan 11 sentimeter (cm).
“(Panjang) 500 m itu tebalnya 4 cm, 500 sampai 1.600 m tebalnya 11 cm,” kata Beny.
Terkait dugaan ketebalan aspal yang hanya 0,8 cm sebagaimana dilaporkan Tim investigasi LIRA Jakbar, Beny menyampaikan bantahannya.
“Pekerjaan sudah sesuai spek. Jadi, tidak ada tebal 0.8 cm, dan vendor tidak menjual aspal,” kata dia.
Beny juga membantah adanya kontraktor ataupun pegawai pekerja proyek yang menjual aspal ke warga sekitar.
Ia mengakui biasanya ada orang-orang yang menjual aspal kepada warga, tapi Beny yakin hal itu tak ada kaitannya dengan proyek pengaspalan yang dikerjakan.
“Biasanya ada sekelompok orang atau biasa disebut oteng-oteng yang menjual aspalnya setelah kita selesai kerja. Dan kita juga tidak ada hubungan dengan kelompok tersebut. Kualitas aspalnya juga beda,” tandas Beny Situmorang sebagaimana dikutip antaranews.
Hai pembaca setia! Temukan solusi media online Anda di 





