JAKARTA, BABEMOI.ID – Founder Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK) Habib Syakur Ali Mahdi Alhamid menilai sangat riskan apabila Partai Keadilan Sejahtera (PKS) diterima masuk dalam koalisi Pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
“Kalau PKS masuk dalam koalisi Pemerintahan Prabowo-Gibran, itu patut dipertanyakan. Ini artinya Pemerintah mengakui paham Wahabi, Salafi, Khilafah dan kelompoknya di Indonesia,” ujar Habib Syakur kepada awak media di Jakarta, Minggu (5/5/2024).
Habib Syakur pun mempertanyakan, apa dasar pertimbangan menerima PKS dalam koalisi pemerintahan. Padahal persoalan Wahabi, Salafi, Khilafah serta aliran radikalisme intoleran itu selalu mencari celah agar eksistensinya dapat diakui pemerintah.
Kata Habib Syakur, harus dijelaskan dulu persoalannya, sebab aliran wahabi, salafi, khilafah itu kemungkinan besar mendapat pengakuan Pemerintah kalau PKS dirangkul dalam koalisi.
“Saya lihat Pak Prabowo sudah cukup hati-hati terhadap persoalan ini. Jangan sampai salah langkah aja sih,” tandasnya.
Ulama asal Malang Raya ini menuturkan, saat ini ada upaya sistematis dari kalangan Wahabi, Salafi, dan pengasong khilafah untuk mendapat kesempatan masuk dalam pemerontahan, lalu menggerogoti dari dalam.
“Sekarang ada situasi politik yang harus diawasi. Karena ada upaya untuk menyatukan paham radikal dalam wadah dan komunitas khusus. Ini semua terjadi atas dasar pemikiran prinsip toleransi. Padahal aliran Wahabi, Salafi dan khilafah ini tidak mengenal prinsip toleransi,” tandasnya
Terakhir, Habib Syakur menyebut siasat politik aliran Wahabi, Khilafah, dan kaum intoleran itu sangat berbahaya karena membawa pengaruhnya secara halus dan diam-diam.
“Siasat politiknya buruk sekali. Mereka bisa menikam dari belakang. Maka patut dipertanyakan dengan bergabungnya PKS. Paling tidak harus dicek dulu dong, sejauh mana status pemahaman dan ketaatannya pada Pancasila. Jangan-jangan malah ingin mengubah Pancasila sebagai dasar ideologi negara kita,” tegas Habib Syakur.
Terkait sikap pentolan Partai Gelora Fahri Hamzah yang menolak PKS masuk dalam koalisi Prabowo-Gibran, Habib Syakur menilai itu wajar saja dan pastinya didasari pertimbangan politik tersendiri.
“Sikap Fahri Hamzah Gelora, tentu masing-masing punya pertimbangan khusus dan strategis. Wajar saja Gelora gak terima PKS masuk, namanya politik,” tuntas Habib Syakur.