Pada dasarnya mentega memang dapat digunakan sebagai pengganti minyak goreng. Mentega kerap disamakan dengan margarin. Padahal keduanya jelas berbeda. Margarin terbuat dari lemak nabati biji-bijian seperti jagung atau kedelai. Sementara mentega terbuat dari lemak hewani yang asalnya dari susu.
Saat ini menggoreng bahan makanan dengan mentega menjadi pilihan beberapa orang. Penggunaan bahan satu ini disebut-sebut dapat memengaruhi rasa makanan jadi lebih gurih. Akan tetapi, mengolah bahan makanan menggunakan minyak disebut dapat lebih menyehatkan. Namun, ini juga tergantung teknik pengolahan serta jenis minyaknya.
Mentega atau Minyak Goreng, Mana yang Lebih Baik?
Sumber: https://pixabay.com/id/photos/kentang-goreng-minyak-pot-goreng-1647192/
Minyak mempunyai kandungan lemak tidak jenuh dan lemak jenuh. Untuk menggoreng lebih baik memilih minyak dengan kandungan lemak jenuh yang tinggi sebab tak akan mudah terurai ketika pengolahan memakai suhu tinggi. Minyak kelapa serta minyak sawit merupakan jenis minyak yang mempunyai kandungan lemak jenuh yang baik ketika dipakai untuk mengolah makanan.
Sementara itu kandungan lemak jenuh yang ada dalam mentega bisa mencapai 60% dan tinggi kolesterol. Saat memilih bahan ini untuk memasak seperti tumisan, sebaiknya gunakan suhu rendah kurang dari 1750C. Mentega tidak disarankan untuk dipanaskan dan umumnya menjadi olesan roti. Kesimpulannya, minyak goreng atau mentega pada dasarnya memiliki kegunaan atau manfaat sendiri. Satunya cocok untuk menggoreng, sementara bahan lainnya kurang tepat bila dipanaskan.
Minyak goreng dan mentega memang menjadi bahan yang harus ada di dapur. Namun, harganya kadang tinggi dan tidak menentu. Di Blibli ada juni promo yang memungkinkan Anda memperoleh minyak goreng dan mentega dengan harga terbaik. Dengan demikian, Anda bisa memilih produk berkualitas sesuai bujet.
Minyak goreng sebaiknya tidak digunakan berulang kali. Aturan pemakaian minyak jelantah umumnya adalah 2-3 kali atau ketika tampilan dan warnanya tampak kotor. Lantas, kenapa minyak goreng sebaiknya tidak dipakai terus menerus?
1. Penyebab Sakit Tenggorokan
Minyak jelantah yang terus digunakan sampai warnanya kotor bisa menjadi penyebab sakit tenggorokan, batuk, atau masalah pernapasan lain.
2. Sumber Radikal Bebas
Minyak goreng pada dasarnya tersusun atas beberapa lemak tak jenuh. Namun, pemakaian yang berulang bisa menjadikannya sumber radikal bebas yang berbahaya bagi tubuh. Perlu diketahui bahwa pemanasan minyak jelantah mampu mengubah lemak tak jenuh menjadi lemak jenuh.
3. Meningkatkan Risiko Penyumbatan Pembuluh Darah
Minyak bekas pakai juga bisa meningkatkan risiko penyumbatan pembuluh darah. Tatkala pembuluh darah tersumbat mungkin Anda bisa mengalami beberapa gangguan kesehatan seperti stroke, jantung, kolesterol, kanker, sampai diabetes.
4. Tempat Berkembangnya Bakteri
Minyak goreng yang digunakan berulang kali juga dapat menjadi sarang berkembangnya bakteri seperti Clostridium botulinum. Bakteri tersebut memakan sisa atau remah makanan yang terdapat pada minyak. Oleh sebab itu, bila Anda mengonsumsi bahan makanan yang diolah dengan minyak tersebut kemungkinan tubuh pun rawan terkena infeksi bakteri.
Mentega dan minyak goreng memiliki fungsi masing-masing. Seperti sudah disebutkan sebelumnya bahwa mentega sebaiknya tidak dipanaskan dan minyak goreng akan aman bila tidak dipakai memasak berulang kali.
Anda bisa memperoleh keduanya di Blibli, salah satu mal online terbesar, terpercaya, dan terlengkap di Indonesia. Mengutamakan kepuasan pelanggan, Blibli adalah perusahaan niaga-el yang berbasis di Indonesia dan fokusnya pada B2B, B2C, dan B2B2C. Mulai dari kebutuhan rumah tangga sampai perlengkapan kantor bisa Anda peroleh dengan harga terbaik. So, tunggu apa lagi. Segera belanja di Blibli dan nikmati promo terbarunya!
