JAKARTA – Vaksin Covid-19 buatan Indonesia menjadi rebutan negara-negara di Afrika. Vaksin tersebut dibuat oleh BUMN Bio Farma.
Vaksin yang dinamai IndoVac itu sedang dalam pembicaraan lebih lanjut antara Indonesia dengan negara-negara di Afrika, salah satunya Nigeria. Apalagi Indonesia siap mengekspor sembari menyumbangkan vaksin COVID-19 tersebut.
Hebatnya lagi, Indonesia menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang menyetujui vaksin COVID-19 yang dikembangkan di dalam negeri.
Dari vaksin Indovac itu, masih belum diumumkan data uji coba terperincinya, dan terutama didasarkan pada varian virus corona sebelum Omicron. Tapi yang menjadi catatan penting adalah adanya kemajuan dalam penelitian vaksin.
Sedangkan bagi Indonesia ini wujud nyata dalam mengurangi ketergantungan pada teknologi asing.
“Dengan Indovac, ini kesempatan Indonesia untuk menyumbang,” kata Honesti Basyir, CEO Badan Usaha Milik Negara, Bio Farma, kepada Reuters, merujuk pada vaksin protein-rekombinan COVID yang telah disetujui oleh Badan Pengawas Obat, BPOM.
Bio Farma mengatakan pihaknya juga telah menyerahkan dokumen kepada Organisasi Kesehatan Dunia untuk persetujuan daftar penggunaan darurat (EUL) untuk IndoVac, yang akan memungkinkan untuk disumbangkan melalui organisasi seperti skema pembagian vaksin global COVAX.
Sementara itu, Indonesia bisa mengekspor vaksin. “Tidak menutup kemungkinan kita mengekspor, asalkan persetujuan BPOM bisa diterima regulator lokal,” kata Honesti, sambil menambahkan bahwa prioritasnya adalah memvaksinasi orang Indonesia terlebih dahulu.
Namun, prospek ekspor vaksin terlihat terbatas, karena pasokan COVID berlebih secara global dan Indovac tidak dikembangkan untuk menargetkan varian Omicron yang dominan.
Negara-negara Afrika berjuang di awal pandemi untuk mengamankan vaksin COVID ketika negara-negara kaya menimbun dosis. Tetapi banyak yang sekarang memiliki persediaan yang baik dan malah mengalami kesulitan mengelolanya, baik karena keraguan atau logistik.
IndoVac, dikembangkan bersama dengan Pusat Pengembangan Vaksin Rumah Sakit Anak Texas di Baylor College of Medicine, tersedia sebagai suntikan utama untuk orang dewasa di Indonesia.
Honesti mengatakan penelitian telah mulai membuat versi yang ditargetkan Omicron, menambahkan pengembangan vaksin COVID-nya telah memberi kepercayaan kepada Indonesia untuk mengurangi ketergantungan pada teknologi asing.
Bio Farma berencana memproduksi 20 juta dosis IndoVac tahun ini, namun pasokan akhir bergantung pada rencana vaksinasi pemerintah.
Indonesia telah memvaksinasi penuh lebih dari 63% dari 270 juta penduduknya dengan suntikan yang dibuat oleh Pfizer/BioNTech(22UAy.DE), Moderna(MRNA.O) dan Sinovac Biotech(SVA.O) China.
Honesti mengatakan Bio Farma telah berhenti memproduksi vaksin Sinovac tahun lalu dan tidak dalam proses mendapatkan lebih banyak pasokan dari perusahaan China, karena mengalihkan fokusnya ke IndoVac.