JAKARTA, BABEMOI – Sejumlah Federasi Serikat Pekerja (FSP) yang ikut dalam Kongres X Konfederasi Serikat Pekerjaan Seluruh Indonesia (KSPSI) M. Jumhur Hidayat bergolak.
Pasalnya, setelah dikeluarkan dari Keanggotaan KSPSI di bawah kepemimpinan Yorrys Raweyai, arus bawah masing-masing-masing FSP justru berontak dan gelar Munaslub.
Setidaknya sudah ada tiga Federasi Serikat Pekerja (FSP) yang telah menyatakan akan kembali bergabung dengan KSPSI Yorrys Raweyai, karena menilai langkah yang diambil pada tingkatan pusat ikut dalam Kongres X KSPSI Jumhur Hidayat bukan aspirasi dari bawah.
Wakil Ketua Umum Bidang OKK KSPSI, HM. Jusuf Rizal ketika dikonfirmasi wartawan usai meeting SC dan OC Panitia Kongres X KSPSI di Hotel Sahid Jakarta membenarkan hal tersebut.
“Ini dinamika yang terjadi, merupakan bagian dari demokrasi,” jelas Jusuf Rizal yang juga Presiden LSM LIRA (Lumbung Informasi Rakyat) ketika dikonfirmasi media, Selasa (15/3/2022).
Jusuf Rizal menjelaskan, KSPSI dibawah kepemimpinan Yorrys Raweyai tentunya menampung semua aspirasi dari arus bawah anggota FSP, baik PUK, PC, PD maupun Pengurus PP.
“Selanjutnya, karena beberapa FSPA KSPSI sudah dikeluarkan, tentu jika ingin bergabung harus melalui mekanisme konstitusi organisasi masing-masing-masing,” lanjutnya.
Adapun tiga FSP tersebut antara lain, Federasi Serikat Pekerja (FSP) TSK (Tekstil, Sandang dan Kulit). Mereka telah melakukan Munaslub dan terpilih secara aklamasi Hendi Poernomo sebagai Ketua Umum TSK Periode 2022-2027. Ketua Umum lama, Helmy Salim yang ikut gerbong Jumhur Hidayat, tergusur.
Setelah itu akan ada Munaslub FSP Farkes (Farmasi dan Kesehatan), karena Ketua Umum Farkes Wiwit Widuri ikut dalam barisan Jumhur Hidayat.
Selanjutnya, Munaslub juga akan digelar FSP Pertanian dan Perkebunan di bawah kepemimpinan Achmad Mundji yang ikut menyebarang ke Jumhur Hidayat.
“Saya perkirakan masih akan ada Federasi Serikat Pekerja yang akan kembali bergabung dengan KSPSI Pimpinan Yorrys Raweyai. Namun kami akan lebih selektif agar nanti di KSPSI, serikat pekerja tersebut tidak menjadi duri dalam daging,” tegas pria aktivis pekerja dan buruh berdarah Madura-Batak itu.
Sebagaimana diketahui dan dilansir media, sejumlah organisasi FSPA yang sebelumnya tergabung di KSPSI menggelar Kongres X secara kilat di Hotel Boutieq Jakarta pada 16 Februari 2022.
Kongres itu hanya dalam dua jam dilaksanakan, kemudian memilih M.Jumhur Hidayat secara aklamasi sebagai Ketua Umum KSPSI Periode 2022-2027. Sekaligus sebagai Formatur Tunggal dan memilih sendiri pengurusnya.
Tentang Kongres yang dilaksanakan M. Jumhur Hidayat dikatakan inkonstitusional, menurut Jusuf Rizal karena tidak melalui mekanisme maupun prosedur yang diatur dalam konstitusi. Misalnya, di Pasal 39 AD/ART, Jumhur Hidayat tidak memenuhi persyaratan menjadi Ketua Umum KSPSI karena tidak mewakili FSPA dan juga pernah terpidana dibawah lima tahun.
Jadi jika tidak konstitusional, tentu saja dalam melakukan pendaftaran ke Disnaker maupun Kemenaker serta mitra pengusaha, akan mengalami kesulitan. Begitu juga ke tingkat Propinsi dan Kabupaten Kota, kecuali mereka membentuk konfederasi baru.
“KSPSI itu organisasi pekerja dan buruh. Bukan LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) yang bisa ditarik ke wilayah politik dan menyerang pemerintah. Demo dan demo terus, namun tidak memberi solusi atas masalah. KSPSI sepanjang sejarah pro penerintah, namun tetap kritis, konstruktif dan independen,” ujar Jusuf Rizal pria yang juga Ketum FSPTSI (Federasi Serikat Pekerja Transport Seluruh Indonesia) yang kini mewadahi Driver-Biker-Ojek Kamtibmas Community (DBOKC) seluruh Indonesia.