JAKARTA, BABEMOI — LSM LIRA (Lumbung Informasi Rakyat) mengkritik pengecatan pesawat kepresidenan ditengah krisis akibat Pendemi Covid-19. Seharusnya pemerintah juga punya “sense Of crisis” mengingat rakyat lagi susah dengan kebijakan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat).
“Pemerintah melakukan pemborosan hanya untuk “ngecat” pesawat kepresidenan yang menurut kami belum begitu urgent,” tegas Presiden LSM LIRA, HM. Jusuf Rizal yang juga Ketua Presidium Relawan Jokowi-KH.Ma’ruf Amin The President Center di Jakarta.
Meski pihak Istana membantah pengecatan pesawat sebagai bentuk foya-foya (pemborosan), tetapi Jusuf Rizal menilai, tetap tidak etis dilakukan saat kondisi pandemi Covod-19, apalagi itu hanya untuk pengecatan.
“Memang biayanya Rp2,1 miliar, misalnya. Tetapi substansinya bukan hanya pada masalah biaya, tapi sense Of crisis. Belum perlulah ngeluarin biaya hanya untuk mengubah warna,” tegas Jusuf Rizal yang juga Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja Transport Seluruh Indonesia.
Ia sependapat jika pesawat kepresidenan perlu perawatan rutin. Tapi bukan harus dicat yang kemudian mengeluarkan biaya besar saat krisis. “Kan bisa ditunda setelah Pendemi Covid-19, meski biayanya sudah dianggarkan,” tegas Jusuf Rizal.
Lebih baik pengetatan anggaran, jangan foya-foya (pemborosan), karena beban negara juga makin berat kedepan dengan hutang yang terus membengkak. Jadi sebaiknya pemerintah harus punya sense of crisis.
Sebelumnya, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono pun meluruskan tudingan yang menyebutkan pengecatan ulang sebagai pemborosan.
“Pengecatan pesawat ini telah direncanakan sejak tahun 2019 serta diharapkan dapat memberikan kebanggaan bagi bangsa dan negara. Perlu kami jelaskan bahwa alokasi untuk perawatan dan pengecatan sudah dialokasikan dalam APBN,” kata Heru dalam keterangan tertulis, Selasa (3/8/2021).
Heru menyampaikan pengecatan pesawat kepresidenan sudah direncanakan dalam rangka HUT ke-75 Kemerdekaan Republik Indonesia pada 2020. Namun, kegiatan itu tak bisa langsung dilakukan karena pesawat itu belum memasuki waktu perawatan rutin.
Ia berkata pesawat kepresidenan itu baru masuk jadwal perawatan rutin tahun ini. Pengecatan pun dilakukan bersamaan dengan perawatan seluruh komponen.